Candu yang Asing
(Sebuah Rasa Kehilangan
yang tidak bisa dilupakan)
Bak dua orang
yang sedang dimadu cinta. Lengkung senyum tipis manis menggugah semangat,
tebarkan kebahagiaan dimana mana. Notif pesan singkat dengan nada khusus
merambat ke hati menciutkan sepi.
Tiap Detik,
Menit, Jam tidak pernah absen untuk saling melempar kata kata manja atau
sekedar cerita tentang kehidupan masing-masing. Hanya Makan, Sembahyang, Buang
Air, dan dipanggil Ibuk saja mereka berhenti untuk terus bermesraan ria lewat
pesan singkat maupun berbincang lewat telepon.
Sampai saat,
dimana sebuah masalah kecil yang terus merambah hingga hari-hari yang biasanya
diisi oleh rayuan manja dan saling memotivasi tergantikan oleh sikap diam dan
acuh tak acuh.
Yang biasanya
tidak mau mengakhiri telepon dan berbalas pesan, sekarang malah dibiarkan
berdebu dan tertimbun kesibukan yang itu dilakukan hanya untuk menutupi
kekesalan dan amarah.
Lucunya, mereka
tidak menyelesaikan nya dengan berbalas pesan atau berjanjian bertemu, tapi
malah bersindiran di status. Ditambah juga aneh, ya aneh, bagaimana tidak, yang
bisa melihat status itu pun hanya mereka berdua, tetapi tetap saja tidak
menghasilkan sesuatu yang berujung perdaiman. Yang ada hanya terus saling
menyindir sampai saling menyalahkan. lalu pada akhirnya, hilang.
Jelas selalu
teringat semua kenangan, tapi tidak bisa menghindari kehilangan. Hingga saat,
mereka kembali berkabar. Ada candu yang menjadi asing, ada tawa yang menjadi
tangis, ada dia yang menjadi aku. Menggantikan posisi ku dihatimu.
Keren
BalasHapus